Minggu, 03 Juli 2011


Ilustrasi : Pagi ini Anja telat masuk kelas gara-gara Bus KPN tak muncul-muncul hingga pukul 7.45. Mestinya dia masuk pukul 8.00 di kampus Unja Mendalo. Anja mengontrak sebuah rumah di kawasan kampus Unja Telanai. Butuh tiga kali naik angkutan umum untuk sampai ke kampus dengan maskot angsa menggigit keris. Dia putuskan naik angkutan umum pagi itu. Tapi tetap saja telat, bagaimanapun usaha Anja. 
Di sudut lain, sehabis kuliah, Warjito dan teman-teman baru saja keluar dari kelas dan berniat langsung pulang. mereka bermaksud naik bus kampus untuk pulang. Bus kampus yang biasa berwarna biru tua dan punya ukuran 5 kali angkutan umum biasa berubah wajah jadi Mini Bus. "Tak usah bingung, kemarin warnanya orange, kukira atas dasar cinta kampus, ternyata pagi ini ganti lagi toh?" Saprimin menjelaskan panjang lebar pada Warjito. 

Dua kejadian diatas mungkin cuma ilustrasi, tapi pembaca pasti setuju kalau ini benar-benar terjadi di seputaran kampus. Anja, Warjito dan Saprimin setidaknya adalah gambaran mahasiswa yang eksis dikehidupan nyata. 

KPN (kelihatannya) Bukan Pilihan

Beberapa tahun yang lalu, diadakan peremajaan BUS Kampus dengan menjual aset sebelumnya dengan jumlah 11 unit bus. “Mobilnya sudah tak layak pakai lagi, anda tahu lah bagaimana kondisi mobil KPN sebelum ini?” Kata Ermis. Hasil penjualan di kelola oleh pihak KPN(Koperasi Pegawai Negeri) Unja untuk membangun sebuah Mini Market atas nama KPN Tridharma. Sedangkan biaya peremajaan Bus Kampus berasal dari pengajuan pinjaman pada Bank Bumi Putera. 

Gambaran presentasi pinjaman nya seperti ini 70 % dari biaya pembelian armada baru murni pinjaman dari bank. Karena Bank tak akan bisa memberikan pinjaman 100 %. Sedangkan 30 % dari dana itu berasal dari Ikbal Grup sebagai pihak penjamin dan merupakan pengelola penuh dari angkutan Bus Mahasiswa. KPN membentuk kerjasama yang dinamakan Kerja Sama Operasional. Artinya, yang tercatat memiliki hutang pada Bank sebagai peminjam adalah KPN. Namun pada kenyataanya seluruh operasional yang adalah biaya perawatan, pengecekan layak jalan, pengaturan keuangan, termasuk yang memikirkan masalah bayar hutang ke Bank adalah bagian pengelola dari Ikbal Grup. 

Ikbal Grup merupakan sebuah lapangan usaha yang bergerak pada urusan Tranportasi. Sering sekali menggandeng PO (Perusahaan Oto) penyewaan mobil lain di Jambi untuk bersama-sama melayani costumer.

Dengan penggabungan antara pinjaman pada Bank ditambah dana penjamin yang dikeluarkan oleh Ikbal Grup, awalnya KPN membeli 2 bus Marcedes Benz senilai 860 juta per unit. Mobilnya benar-benar baru. “iyalah, dari dealer langsung”.  Pada 2005, diajukan lagi pinjaman dengan cara yang sama. Setelah itu BUS KPN jumlahnya 7 unit.

Bisnis baru milik KPN ini awalnya selancar jalan tol. Estimasi yang dijanjikan pada pihak Bank adalah sekitar 3500 penumpang perhari. Pengadaan 7 Bus KPN AC bisa mendatangkan 3 juta perhari kepada pihak pengelola. Hitungannya adalah bahwa mereka tetap memikirkan bayar hutang ke Bank. Pada 2005, angsuran yang diajukan oleh Bank adalah 75 juta perbulan. Tentu saja ini bukan masalah. Dalam 25 hari masa kerja, angsuran ini akan terpenuhi. Hasil perjalanan mobil diluar itu, akan bisa dinikmati sendiri. 

Selamat Tinggal Kenangan Indah

Ermis, pengelola Bus mahasiswa dari pihak Ikbal Grup, mengatakan kelancaran perjalanan bisnis transportasi milik mereka hanya bisa setahun dinikmati. Kenyataannya, jumlah penumpang yang menggunakan Bus mahasiswa lambat laun tak sebanyak awalnya. Imbasnya,  pada setoran. Tahun 2006, setoran menurun menjadi 1,7-1,6 juta perhari. 2007-2008 1,5 juta perhari, 2008-2009 5-7 ratus ribu perhari. Pernah pada tahun 2009 kata Ermis, uang setoran hanya mencapai 400 ribu.

Jelasnya, 2008 mereka mulai merencanakan untuk menyewakan Bus KPN ke luar kampus.
Ada sebuah komentar Ermis yang jika mengingatnya akan membuat kami tertawa. "Ya, gara-gara ada program motor murah itu, bahkan sekarang ini bisa mengambil motor tanpa uang muka kan?"

Motor adalah competitor terbesar mereka. Pengguna motor di kampus telah menjamur. Menyingkirkan eksistensi Bus mahasiswa. "Inilah bisnis, kami tak mungkin bertahan jika pasar utama nya telah berkurang. Dari 100% yang tersisa sekarang adalah 30%. Seorang supir butuh membiayai dirinya juga. Sekarang ini, mereka hanya bisa mengantongi 40 Ribu nambang seharian untuk mahasiswa, dikurangi uang rokok, uang gaji kenek dan.... bla bla bla" . Ermis menjelaskan jauh dramatis dari Bang Blek, supir setia untuk bus Mahasiswa. 


KPN (seperti) kehilangan penumpang

Maka merugikan jika harus tetap mengoperasikan 7 unit untuk angkutan mahasiswa.

Jelita seorang pengguna Bus Mahasiswa yang kini mengalihkan perhatiannya pada angkutan kota biasa. Tak ekonomis pasti. Membuang waktu, tenaga, lebih banyak uang, dan tentu saja keadaannya tak senyaman Bus mahasiswa. Tak akan ada AC yang menyejukkan. Tak akan ada musik Bang Blek yang mengalun- ngalun, Tak akan ada kesempatan minta ditungguin sambil berlarian ke arah Bus. itu kenangan indah mengejar KPN 

Pertanyaannya, mengapa mahasiswa memilih pergi sendiri ke kampus, membawa kendaraan sendiri dengan segala resiko tranportasi, atau pilihan sulit lainnya naik angkutan kota, (ojek juga sering). Padahal KPN nyaman.
Jalan-jalan menuju kampus mendadak jadi lahan parkir tak beraturan. Padahal dulunya, Dosen dan karyawan sekalipun menggunakan angkutan khusus Dosen dan karyawan.

Pertanyaan lain, benarkah KPN kehilangan penumpang begitu besar di kampus. Kemudian membuat mereka memutar setir, menjadi angkutan Bus yang mengangkut tenaga kerja milik perusahaan besar di Jambi yang berlokasi di Tanjung Jabung Barat. Atau berubah fungsi menjadi bus wisata yang sengaja disewa para pelancong negeri Jambi. 

Jawabannya bervariasi. Pembaca yang bisa memutuskan sendiri.

Saat KPN butuh jalan Keluar

Kamis sore, di kampus Unja Telanai kru Troroar menemui Yacob. Seorang dosen  fakultas ekonomi. Sekaligus ketua umum Koperasi Pegawai Negeri Unja. Menjabat sejak 2003. Berhasil membangun dengan baik usaha Mini market Tridharma. Memperkerjakan 25 karyawan toko. Dulunya Cuma 2 orang saja.

Ada yang tak bisa diselesaikan dengan baik oleh Yacob. Yacob bilang, sejak dirinya diberikan amanah sebagai ketua KPN, keadaan usaha yang satu ini belum sepenuhnya dia jawab. “Bisnis Transportasi memang susah. Ia unpredictable. Termasuk jumlah penumpang. Mungkin manajemen angkutannya telah baik, tau tau penumpangnya gak ada.

Yacob bilang semua ilmu yang dia pelajari di Ekonomi telah dia pakai. Sistem kerja sama operasional juga dianggap akan melancarkan usaha ini. Tapi kenyataannya, tak segampang yang dia pikirkan. “Jika dulu kita ngutang ke Ikbal Grup, sekarang mereka yang punya piutang sama kita. Uang penjamin yang dulu nya kita pinjam telah lunas kami bayar sama Ikbal Grup.”

“Pernah beberapa saat yang lalu, petugas dari Bank datang nagih ke saya. Saya bilang saja “sana tagih ke operasionalnya. Semua-muanya ada sama mereka. Kalau nunggu dari kita, kita juga lagi nunggu dari mereka” Yacob bercerita.

Yacob banyak menganalisa pilihan-pilihan yang bisa dijadikan jalan keluar untuk KPN

  1. Dimulai dengan jalan keluar paling ekstrem. Kita bisa saja jual seluruh Bus KPN. Minta sedikit bagian penjualan. Lalu benar-benar mengakhiri kepusingan KPN. Tentu saja ini bukan keputusan baik untuk mahasiswa yang seumur hidupnya akan setia pada Bus KPN. Bisa saja, karena dianggap menyulitkan, mereka benar-benar berhenti kuliah. Who Knows?

  1. Cara kedua mungkin lebih bisa diterima. KPN akan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan kepada pihak luar. Intinya tidak ingin pusing juga. KPN hanya minta royalty nya sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk.  Tapi mungkin BUS KPN akan lebih sering menjadi angkutan di luar, karena tidak dianggap mendatangkan untung.

  1. Cara yang ke tiga dinilai paling bijak. KPN akan memakai system seperti di UNAND. Biaya Transportasi selama 6 bulan akan dimasukan ke tagihan uang kuliah setiap semester. Mahasiswa tak akan melihat penagih ongkos lagi didalam Bus. KPN akan jalan ada atau tidak ada penumpang. KPN akan berangkat dan sampai tepat waktu.

Hal yang mudah ditebak akan terjadi. Mahasiswa yang memilih menggunakan kendaraan pribadi akan menolak dengan keras putusan ini. KPN bisa dianggap memonopoli atau semacamnya. Tapi untuk rasa sosial sesama mahasiswa apa pikiran seperti ini tak bisa digugurkan. Dianggap merugikan, Karena tak naik tapi harus bayar.

Masalahnya begini, di UNAND pun, naik atau tidak naik KPN, mahasiswa akan tetap bayar. KPN merencanakan pembayarannya hanya 60 Ribu persemester. Lebih murah dari uang Praktek mahasiswa Eksakta ataupun Non Eksakta. 10.000 setiap bulan, mahasiswa diperkirakan akan naik Bus KPN pulang pergi.

Mahasiswa juga akan terhindar dari masalah “Kematian sebelum Wisuda”. Berapa banyak mahasiswa UNJA yang diwisuda oleh kecelakaan sebelum di wisuda oleh Rektor?. Mahasiswa suka melupakan hal ini. Kampus kita berada di jalan Lintas. Mobil Angkutan hampir sepanjang kereta api berlalu lalang disela kendaraan pribadi. Kemungkinan kecelakaan 2 kali jauh lebih besar di jalan Kota.


4.      Minibus bermuatan 15 orang, diletakkan sebagi opsi keempat. Alasannya mini bus akan cepat penuh. Tak aka ada mahasiswa mengomel karena telat. Sistemnya nanti bisa seperti Travel. Beli tiket langsung bias naik. Tapi ongkosnya mungkin akan bertambah mahal mengimbangi penumpangnya yang sedikit.

Ini sejumlah jalan keluar yang akan didiskusikan  pada rapat anggota April mendatang. Jika Yacob mempersiapkan jalan keluar untuk masalah ini. Ermis tak masalah dengan keadaan mini bus digandeng dengan Bus Besar. Baginya apapun keadaanya, dia akan tetap tampil dikampus. “KPN akan tetap ada”. Katanya.









  

Kamis, 31 Maret 2011

Ini ditujukan spesial untuk temanku Sarah. Jika tahun lalu, aku dapat terjaga di malam hari untuk menyambut pertambahannya umurmu. Ternyata tak bisa tahun ini. Sungguh Teman, aku tak pernah bermaksud melupakan tanggal keramat itu. Ku sangka, 30 datang esok paginya. Aku letih berlari 5 kali lapangan koni, sit up, push up, rasanya ingin mati. 

Apa saja doa yang kau inginkan, akan kupintakan pada Tuhan. Setiap doamu, mengalir Amin ku di belakangnya. Kau teman yang baik. Aku suka yang satu ini, kau tak akan mengangkat telponmu jika ku telpon, ketika itu tidak terlalu penting, kau tau kapan harus mengangkat telponku. Kau hebat sekali memberi semangat. Ini yang benar-benar kupelajari dari mu "kenapa kita mesti perduli orang yang tak perduli pada kita". 

Aku khawatir jika kau memutuskan pertemanan kita suatu saat, karena aku bukan teman yang baik. Tapi kau pernah bilang begini "bahkan anak haram saja, akan diharapkan dan punya banyak teman". 


Aku mencintaimu kawan. Aku tahu kau tak suka kata-kata ini. Katamu tak ada kawan sejati didunia ini. Aku setuju padamu, karena hidup kita pun tak abadi bukan.


Happy birthday, Sarah. Ini terselip didoaku untuk kebaikanmu, jangan berhenti jadi temanku. Kau bagian terbaik hidupku.


Rabu, 02 Maret 2011

Begini Indahnya hidup, membuat siapa saja tak akan ingin tinggalkan dunia. I LOVE MY LIFE

Sabtu, 26 Februari 2011

Ontime is not The wrong decision

Today is February 26, 2011. Saturday planned a meeting among friends alumni a narrative writing workshop. This announcement also announced via facebook and text messaging. Could not wait together again with their jokes. Lili, Jogi, Willy, Rahmad have been more than 9 days did not hear their own jokes.

On Friday, I had a fever. I thought I could not go on Saturday. High body temperature, but I'm cold. I've never had symptoms of malaria.

Saturday, I could recover. I think I will meet them. The next morning I went to college first. Request many signature for scholarship purpose. Starting at 9 until 1 o'clock I was back and forth academic space. At 2 I just got home. My head is not too good. Still like dizzy, and my breath feels hot.

I slept 15 minutes, Rahmad called me. He asked,
"Jadi gak kita ketemuan hari ini, Silvi?".
"Aku gak tahu juga bang."
"Coba hubungin Irna, abis itu kasih tahu aku ya."
"Sip sip sip lah bang."

Tut tut tut

I immediately SMS Irna, my sleepiness disappeared. Irna replied to me, "Aku dak pergi Sil"
Reading text from Irna, I began to feel sleepy again. I thought this event is really not going to be.

SMS Bella came 5 minutes after that. Topics are the same. I asked Bella to be  with me when we go. But  Bella can not. He must go to the Pasar and to WALHI this afternoon. When we are in the way back, I can be with her. I'm quite the spirit to go.

I showered and dressed as quickly as possible. My mind, funny if I'm late coming. Since most of their demands punctuality if they work. I have to ride public transportation for 3 times to reach the place that had been promised.

Bella send the message, "Ir, vi , dimana kalian? jika sudah sampai sms kakak ya". I just got Rimbo intersection at the time. Stop by the ATM, took money. This week I once extravagant.

Ride transportation coloured yellow. There's only 3 people in it. I pay 2000 Rupiahs. Pity. Hard to find passengers, right now.

Start feeling uncomfortable. Mobile phone vibrate. "Aku gk jadi datang nich. Aku ada meeting dengan dosenku." That's the message from Rahmad. I remember Irna said she will go  because of forced Rahmat. Exactly 2 minutes after I thought so, the message from Irna come again "Karena banyak yang konfirmasi gak bisa datang, pertemuan dibatalkan, kita obrolin lewat grup di fb saja ya".

It is true. I'm surprised  with my own feelings. Only briefly confused, why just come down from transport continue to rise again ". I think I'm gonna explode, But I am not.

I read an article about how to be ontime and the benefits to be gained if it be so for recently months. In college I am practicing the same things that I read. That being whatever reason was not ontime it will make people who waited be annoyed. At the February in last workshop , I learned the same thing from Andreas Harsono, a journalist and writer. His concentration is a human right. He is a ontime even Intime. I admire him.
Today is not ending here is not it?
I easily go back home. Upset, what's the point?
Maybe it's now called bad day. Actually it is not as bad as I thought. I'm proud to be on time. I will reap its results later. On time is principle of my life. There is no successful person in the world if they are not on time person.
I'm more mature God. Thank you, this is good for me.

Minggu, 20 Februari 2011

Ini cerita di Sungai Tapa. Sebuah Desa di Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi. 14-19 Februari lalu telah diadakan Workshop Narasi terbaik sepanjang 2011. Pengampunya ialah Andreas Harsono dan Fahri Salam. Mereka berdua guru yang baik. Kisah ini yang terselip selama 6 hari kebanyakan kesan.


Main Basket Gembira

Hanya berlangsung dua kali sebenarnya. Tapi asyiknya bukan main. Pada hari keempat, yang bermain basket sekitar 10 orang. Tentu saja kelompok ku yang menang. Mas Andreas dan klubnya kalah. Tapi ini akan tetap diingat. Mungkin sampai tahun depan, ketika cerita baru siap diukir.

Di hari kedua, Fahri Salam turut serta. Dia lebih tinggi dari saya sekitar 5-10 centimeter. Tentu saja larinya lebih cepat. Hari itu aku satu klub dengan Andreas. Kami tak bisa dikatakan kalah. Masih ada goal yang diciptakan. 

Siapa saja kalian, pasti tak pernah bermain basket dengan jilbab, atau bermain campur. Tak perduli laki-laki atau perempuan. Kami melakukannya. Dan itu tak terlupakan.



PR Feature Malam Sabtu

Tribun Bumbu Listrik


Aku memutuskan berjalan keselatan. Aku telah ditinggalkan rombongan. Yogi, Fahri, Lili, Kelik, dan Willy. Sehari sebelumnya aku telah meminta untuk ikut dengan Yogi ketika dia liputan.
Aku berhasil tahu arah mereka. Selatan bukan arah yang salah. Rendi mengikutiku. Baik untuk kami mengetahui bagaimana mereka mencari berita. Mereka lebih senior dari pada kami. Ilmu mereka juga lebih tinggi, barangkali.
 Mereka berhenti di sebuah kedai. Tak terlalu besar. Ada bangku yang memungkinkan sekitar  9 orang duduk. Mereka telah memesan. Yogi, Lili, Willy, Kelik, meminta dibuatkan kopi susu. Fahri menukar pesanan nya menjadi  kopi susu. Aku tak begitu tahu pesanan awalnya. Kopi adalah minuman kesayangan mereka. Lili pernah cerita, mereka minum kopi seperti minum air pada malam-malam di sungai Tapa. Tapi setelah itu, detak jantung mereka bisa dua kali lebih cepat.
Aku dan Rendi memilih minum air putih hangat. Kupastikan  Rendi ikut-ikutan aku lagi. Aku memang suka air putih hangat. Kurasa Rendi tidak. Yogi bilang “Loh, Cuma air puteh aja dek?”
Yogi memang pandai bercakap-cakap. Dia orang Medan. Dari awal bertemu Yogi di Unja Telanai pada Kamis sore, Yogi lah yang paling banyak cerita. Cerita tentang bagaimana dia liputan, menanyakan peserta lain, hingga merekomendasikan kami untuk menemui Pimred Tribun. Kelik dan Suang adalah wartawan Tribun yang lolos seleksi untuk workshop tahun ini. Mereka terancam gagal ikut karena susahnya mendapat izin.  Tapi pada Jumat sore, sebelum tanggal 14 Februari aku dan Irna pergi ke kantor Tribun melaksanakan rekomendasi Yogi. Benarlah, Kelik mendapat izin itu. Sedang Suang tak bisa beranjak dari Batanghari.
“Ini, baunya nyengat sekali ya Buk, warga disini gimana tanggapannya?” Yogi mulai beraksi
“Ya, iya Mas, mau gimana lagi, ini kalo banyak angin lebih bau lagi lo”
“kalo malam mungkin lebih bau lagi kali ya Buk”
“Ya, kadang siang, kadang malam sama saja, pokoknya asal ada angin baunya pasti keciuman”
Bau yang dimaksud adalah bau limbah pabrik dari perusahaan Lontar papyrus Tebing Tinggi. Tebing Tinggi sebuah desa di Tanjung Jabung Barat, Jambi. 2 jam 30 menit dari pusat kota. Perusahaan yang membuat kertas dan pulp. Cerobong asapnya nampak dari kedai itu. Baunya adalah bau pesing. Ini menurut Yogi. Menurutku jauh lebih parah dari sekedar bau pesing. Waktu datang ke Tebing Tinggi pertama kali dengan Irna. Dari kantor lurah baunya telah keciuman. Kukira ada makanan ikan yang disimpan di Kantor Lurah.
“Kemarin..lagi.. kalo mereka lagi buang limbah, bunyinya seperti bom. Kuat sekali. Pekak kupeng” Berita tambahan dari si Ibu
“Lama buk? Ada 5 menitan?” Yogi menanggapi
“Adalah 5 menitan”
Ibu itu bercerita lumayan banyak. Willy bertanya bisakah kami ke perusahaan itu lewat belakang kedai.  Ternyata cukup jauh. Ibu itu masuk kedalam rumah. Tak keluar lagi sebelum kami ingin membayar Kopi dan goreng pisang. Fahri yang traktir. Yogi dan kawan-kawan menjebaknya.
Aku mengikuti Willy dan Kelik mengambil poto cerobong asap. Willy ngotot sekali ingin masuk ke Perusahaan. Yogi dan Kelik juga. Kemudian berjalan ke timur dan bertemu pondok pesantren. Berjalan lagi. Belum ada yang tahu akan meliput apa. Fahri dan Lili asik dengan pedagang ikan. Aku mengikuti Kelik dan Yogi berjalan menyusuri pasar.  Sambil ketawa-ketiwi. Fahri menjelma jadi laki-laki lucu tahun ini. Setahun yang lalu dia adalah manusia cool  ­yang sedikit tertawa.
Aku, Yogi dan Kelik berhenti di toko Koran, buku, dan kosmetik. Penjaganya seorang bapak berkaos Merah. Asap rokoknya mengepul-ngepul. Membentuk angka 8, bulat biasa, tapi bapak itu tidak bisa membuat tulisan Allah dengan asap rokoknya. Kami melihat-lihat buku. Adalah novel Freddy S dan Maria Cecillia yang banyak di etalase kiri. Guru bahasa Indonesia ku waktu SMA melarang kami membaca novel karangan mereka  berdua.
Di bagian depan, majalah pria dewasa seperti Sexi inside, Popular, dan Liberty dipajangkan pula. Disebelahnya ada majalah anak-anak. Menarik diletakan bersebelahan. Buku pria dewasa yang Covernya hanya ada wanita berdada besar, pakaian mini, dan pahanya terbuka. Novel anak-anak bergambar kartun. Ada juga Tribun edisi Selasa. Ada Tabloid Ponsel disamping tribun.
Nama nya Chaiyar. Dia pemilik toko Koran,  buku dan kosmetik itu. Yogi bertanya Tribun Kamis. Berniat membeli atau cuma basa basi aku juga tidak tahu. 
“Datangnya jam 2 siang mas. Yang ada ya itulah. Yang Rabu habis terjual. “
Kami heran. Apa ada yang akan membeli Koran Selasa di hari kamis?. Koran harian pun datangnya pukul 2 atau pukul 1 siang. Semua Koran didapat dari agen penyalur terbesar di tebing tinggi.  Toko bayu namanya. Chaiyar sendiri yang akan menjemput Koran dan majalah itu ke Toko Bayu. Terletak di depan jalan masuk perusahaan lontar papyrus ditambah berjalan sejauh 10 Meter ke kiri. Koran yang paling sering dibeli oleh Chaiyar adalah Tribun. Itupun hanya 5 hingga 10 eksemplar.
 Alasannya begini, Tribun Murah harganya. Isinya sama saja dengan Jambi Independent atau Jambi Ekspress. Sebelum ada Tribun, Chaiyar membeli JE dan JI. Cuma sering gak kejual  semua. Setelah ada Tribun, JE dan JI tidak lagi di beli. Di Tebing Tinggi, Chaiyar menjual Koran JE dan JI dengan harga 4000 rupiah. Dia ambil untung sebesar 1000. Tribun Cuma 1000 Rupiah. Untung penjualan Tribun untuk satu eksemplar adalah 300 Rupiah.
“Dari 5-10 eksemplar Tribun, bisa habis terus. Kadang yang lama-lama itu juga dibeli sama anak sekolah untuk tugas mereka”
Chaiyar bilang minat baca di Tebing tinggi cukup kuat. Khusus untuk majalah Bola. Di tebing tinggi orang-orang suka menonton bola sambil taruhan. Taruhannya tak tanggung-tanggung. Bisa 5 sampai 6 Juta. Mereka akan duduk diwarung kopi hingga pertandingan selesai. Kami terkejut. Aku menelan-nelan ludah. Kelik garuk-garuk kepala, Yogi ck ck ck. Chaiyar sendiri tidak pernah kelewatan pertandingan Tottenham.  
“Bapak juga pernah taruhan gitu? Tanyaku
“kalo aku sih enggak, orang lain lah pokoknya”
“Tabloid bola dibeli 25 eksemplar pun bisa habis dalam sehari. Harga jualnya adalah 7000. Untuk edisi special bisa dijual dengan harga 9000.”
Soal ruko milik Chaiyar lebih menarik lagi. Ruko itu dibeli pada tahun 99. Dari tahun 95 dia mengontrak Ruko yang sama. Chaiyar keturunan Minang. Dia lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat. Pindah dari Pekanbaru, Pulau Kijang, dan terakhir di Tebing Tinggi. Jenis jualanya tetap sama. Buku, Koran dan kosmetik. Sayangnya listrik belum disambungkan. Tebing Tinggi memang punya masalah dengan ketersediaan air bersih dan listrik. Chaiyar membeli terus air bersih.  Dan tiap bulan harus menyetor sebesar 450000 rupiah kepada penyalur listrik swasta di Tebing Tinggi. Dia biasa dipanggil Pakde.
Pakde, nama aslinya Rais. Dia karyawan perusahaan kayu (aku lupa namanya) yang sekarang telah dibeli WKS. Dia mengerjakan segalanya sendiri. Mulai dari merakit  peralatan hingga mempebaiki  kerusakan. Harga satu mesin sebenarnya bisa mencapai 26 juta. Tapi dia pernah membeli peralatan yang dijual kiloan, lalu dirakit sendiri. Setiap bulan Pakde bisa mendapat 10 juta bersih. Pakde tamat SD saja tidak. Tapi kemampuannya soal listrik sama baiknya dengan tehnisi. Sekarang, pakde dipakai WKS untuk memperbaiki kerusakan listrik.
“Kalau ada listrik yang rusak ya kesana, kalau tidak ya jam 10 sudah pulang.”
Ketika masih bekerja di perusahaan kayu itu, setiap hari jumat selalu dipakai untuk lembur. Seorang tehnisi betulan asal Taiwan mengajari pakde soal listrik. Namanya tak bisa diingat dengan baik oleh ku.
“Ya, dia itu yang mengajari saya. Semuanya didapat dengan otodidak ilmunya”.
***
Listrik di rumah Chaiyar hanya hidup pada pukul 7 sore hingga pukul 7 pagi.
“Tapi mudah-mudahan lah, bupati yang baru ini, menepati janjinya menyambungkan listrik dalam 120 hari masa kerja. Ini udah hampir 1 bulan juga sih. “ kata Chaiyar.
Anak perempuan mendatangi toko Chaiyar. Dia berniat memebeli Tribun. Chaiyar jelaskan bahwa yang ada hanya Tribun edisi Selasa. Dia tak peduli. Kukira ini untuk tugas sekolahnya.
“berapa ni bang?”
“2000”
Perempuan itu memasukan tangan kiri ke saku. Mulutnya seolah bilang “Udah lama, mahal lagi”
Sial!
Kami saling bertatapan. Kukira setelah ini Kelik akan minta naik Gaji.
 









Minggu, 13 Februari 2011


Ini kali pertama
aku menghabiskan malam
untuk mencari cari kata
Seindah mungkin

Aku akan memilih kata sedikit tinta
namun sarat makna
Aku wanita
dan tak dapat terlalu jujur
untuk menyampaikannya

Percayalah,
matahari yang Tuhan berikan
hanya kugunakan untuk melihat
langkah-langkah mu di bumi
Menjadi sepatu mu pun
aku tak akan keberatan

Dan ketika bulan menggantikan
matahari
Kugunakan ia untuk menerangi
mimpiku bersamamu.

Ini kali pertama
aku menulis puisi cinta
Kau yang jadi tinta
untuk menulisnya di hatiku.

Senin, 31 Januari 2011

Beauty is something more than being only skin deep. It is a unique grace, a shining light, a confidence which sparkles through your eyes when you smile. Beauty of a lady does not come through her style of dressing or the physical figure that she possesses, but through the glitter of her eyes that are actually the doorway right to her heart. There are no boundaries to beauty. For centuries, master pieces like ‘Venus de Milo’ and ‘Mona Lisa’ are evidences of human’s infatuation for beauty. Being the most beautiful maiden is the foremost pre-occupation of every woman. No body would deny the fact that beauty is strength.

There is no one in the universe who does not want to look beautiful. It is a well accepted fact that if a lady looks good, she feels good, and thus her confidence level increases. This increased confidence level leads to her enthusiasm in leading a positive attitude towards life. When it comes to enhance your looks, a friend says this, a magazine says that, and you are led astray. Market is full of skin care products, dietary supplements, cosmetics, perfumes, shampoos and lipsticks that claim to be the best beauty products for every woman. Some products make use of chemical products while some use essential oils and natural herbs to enhance your beauty and make you more attractive and beautiful.

There are beauty schools that instruct the students about the art of cosmetics, hair dressing, skin care and massaging. They teach skills such as colouring, styling and cutting hair, manicures, pedicures, applying artificial nails, they teach techniques for skin care such as facial, waxing and moisturizing, make-up application, massage techniques and herbal applications for skin toning.

Graduates from these beauty schools can become hair stylists, make up artists, manicurists, waxing specialists, skin care specialists and hair colour specialists. Entertainment industry always welcomes such professionals in support of the field of beauty. An all-inclusive list of beauty items includes facial toners, foams and moisturizers. They are an integral part of daily routine, as foams and toners eliminate dirt from the face and moisturizers nurture the skin, making it soft and radiant. Facial powders are ideal for women who have oily skin.

Lipstick and lip gloss are a must, when it comes to beauty of the lips. Applying both of the products make the lips wet, soft and beautiful. Products like eye liner, eye shadow, blush on, mascara and eyelash curler are ideal for eyes and cheek of the lady. They are the products that make the cheeks and the eyes more attractive and beautiful. A moisturizing lotion rich in Vitamin E makes the dry skin more beautiful and radiant. Vitamin E is a rich source of moisture and protects the cells against damage. Hair needs a mild shampoo and a conditioner, which keeps the hair from dryness and dandruff.

Conditioner is a necessary item, as applying only shampoo makes the hair dry and stiff. A conditioner softens the hair. These are some of the essential beauty products that are needed for beauty at any cost, but be informed that over using of any thing may prove to be harmful. You must choose a beauty product that best suits your body type and your requirements.

Jumat, 21 Januari 2011

Who have never heard this term, please point your hands? After that the whole world will know if you are a BIG LIAR. The term was born from my own dictionary on 4 January. My friend, cholidah is my inspiration. Her birthday is the 20th year that day, beat us all. Precisely I, Siti Sarah, Dia Rizky Amalia, Jelita, Fitri Wahyuni and Irna Christina.

We were born the same year 20 year ago. 1991. When one of us had stepped on his head in two, automatic braking immediately without being able, one by one of us will follow. It even makes us worry doubled compared with Intro to Linguistic Examination last December.

It felt like God did not like the decision. Or even being ungrateful still given a chance. But not the reason. Age 20 will force us to grow up, think of many things, even time to have fun taste will be slightly reduced. Which obviously would feel getting older. And being old is not at all bad.

Not to mention the affairs of the future, continuing education, Start to family, investments, charitable, Make happy whole family, we thought it was compulsory for the content of the head of someone who turns the head in two. Not wanting everything was running smoothly. And we think it's not an easy thing. But do not worry guys, everything will run smoothly as smoothly we have been wading head one with considerable success. Are not our candidates to the company's largest shareholder famous? We will let our parents sat in the front row and smiled proudly to us. Then just Relax it happen faster. We gonna be Closer with our dreams, Is it right?

Senin, 10 Januari 2011

Previously sorry, because that would throw up because I know me being romantic today.
I'll tell you about the four stars in my life. After the sun there are two, namely my father and mother.

The stars are Tao Sar Se, Hwang Kyung Jel, Li Dia Wook, and Kim Bum na. It was the names that we created their own based on our favorite Korean figures. I never miss even one day without them. Everywhere together, except to the toilet or any activities in home after college. We can chat dive 3 hours without stopping if the lecturers do not enter.

Tao Sar Se, she's pretty cool, often seems not care whereas she was a true observer. Her quote is "the last let go". To some extent I agree with this quotation. And she was often angry when I discuss things that have been through with her. All I know she hates the things romantic.

Hwang Kyung Jel, she admire Hwang Te Kyung so much. Her body was big and soft. If we were riding public transport together, I like being next to her. Because it can rely on the body size of it. However I will not deny that he really is sweet. she's got a beautiful chin even beat Go Mi-nam. I'm serious.

Li Dia-wook, she's actually not really like Li Dong Wook, just me who gave her name like that. she is the most girls among us. she also has a record dating more than 3 times. It was fantastic in our opinion. Because the concept of dating actually never existed in the group whose members are talented girls like us.

Finally, Kim Na Bum, I forget what she was called yesterday. But clearly she likes Kim Bum. she is the leader in our class. We never even felt abandoned by her. I spent much time with her. Walking together, through the afternoon, having finished college is probably the thing I miss when I finish it later.

No matter how they are, which obviously I love them. Who says our friendship did not have a problem? But we'd make it briefly. Once again about friendship, at least not be able to linger angry because it is very difficult.

Minggu, 09 Januari 2011

The theme that night was willing to ask for rich. This discussion is important that I could not miss, because I agreed to be rich it would be better. Our own religion states that "Poverty is close to the crime." Once the importance of a person who's rich.

Sometimes one has to wake up from sleep at night and see everything that he has had to be able to understand that he's already rich. Not only the wealth, good husband, a bright child, science is also useful to our property.

Someone asked that night, why I have so much to ask but never given. Mario replied, first, there need to be corrected with the way we pray, second, a reasonable request to God of course who do good and obey his will. Thirdly, the riches that we asked for it, probably will not come on your period. You never know if you're appreciating the five hundred thousand rupiah have a child with a value of 1 trillion. Who knows?

The bottom of line is no one was in vain that we ask and that we try. Because in the end, everything will be stacked and waiting for the reply. Because our duty as humans not to succeed but to try. Last and best effort that we have is early intervention of God.

In prayer, we should also ask which seems impossible and asked him to become perhaps with the help of God. Because the Lord with his greatness, there would be no he could not do. "Ask me, then will I turn down"
It's a life lesson that I get after watching the Oprah Winfrey last week. Their discussion that day was about vehicle users who use mobile phones to call or send messages while they drive a car or motorcycle. This is a bad habit that is detrimental. The effects can be harmful to oneself. And sadder sometimes make other people's lives in danger.

Many crash victims who presented that day. Among them are loss their daughter,Losing their father, also losing their husbands. Some are caused by their own treatment. That is dividing their concentration when driving, and others, I mean 6-year-old girl was a victim of the bad habits of others.

The story is really sad, sorry I forgot her name. But clearly the girl had just come home from school using a bike and about 15 strokes again she will arrive at her home. Unfortunately a black luxury car hit her from behind. The driver was female, she claimed to have been sending messages and really do not see the victim before the incident. What can be said of a mother who had been waiting for her girl came home from school, hoping to welcome her home, but instead welcome children who will no longer be with him. She died.

In the event it is also shown, some riders who do a similar habit but have never felt danger. They were included in an attempt to drive while phoning or sending a message. The reality is different activities that they do really dangerous. They will exit lane road if they do it. Since the experiment that they agreed that whoever calls or short messages from anyone not be more precious than life. Your life, and people who were with you.

An expert also stated that a driver who call, the stakes are the same as driving while in alcohol. And send messages even worse. After all this what you will be risking your lives to die in vain in the streets?. Or choose to abandon the bad habit of dividing the concentration while driving?
To this the government should consider to regulate this case in law. Create a sanction for offenders. Or this case will be the biggest number to cause traffic accidents?

Sabtu, 08 Januari 2011

This theory that I get when I have finished read "5 Cm". It is written by Donny Dirgantoro. It is really nice novel. I seldom spent my time to read a novel with more than 300 pages. But because this story tells about five people in strong friendship, I tend to read it till the end. You know I have five special people in my life, and I really love them.

The theory is in this world there are two types of person. First External person and another is internal person. Characteristic of internal person is they let condition or something where around them give big effect for them. It is really different with internal person. They will be able to manage all around them with something that they heart say. Because heart's word is truest. I believe in that.

If I have to decide which the better one, I will choose to be an Internal person. I do not want to let all around me affect me too big. Maybe I will give a little place in my heart for it. But when I know I am right, I never change it to be wrong only because someone says to me it is wrong. Never.
One afternoon, my coach, her name is Hindun came to my house. By a chance, I was not in home. My father and my mother were sleeping when I decided to go to somewhere with my friend. I did not expect that she would go to my house and meet with my friend.
I do not know what exactly she had spoken to my father, but afterward, my father ask me to practice diligently. and it is really surprise me.

Because, you know my father don't want to see me, fatigue and spent my time to sleep, finally I never study on the night. He worries about my score. When I was one of volleyball team for PORPROV on June last year, and it make my score omit 0,4 from my score in the first semester, he reminded me to take a good decision in order I will be never sorry about it one day later.

Hindun is woman that can take many effects to other people. She can make someone believes what she is saying. And my father is her victim. It is too much if I say my father is a victim. But I really thanks to Hindun, because she can make my father knows that his daughter has big potential to be a big player. And I can play volleyball again stars this week and meet with my friend. I can wait for it.

Jumat, 07 Januari 2011

On Friday Morning, 25 of November ago, after three days we had a training about peace journalism, it was time for us to refresh our mind. To make our friendship closer. And then for participant from other province, It was a holiday. We had a schedule to visit about four place, and they were brave to make sure that we can love the travel.

We started to go at 12 am in the midnight. I and my friend Irna were not in same bus. It did not matter for us. Because we are girl can make a friendship faster. I took a sit with a participant from Makasar. Her name is Icha. She is older than me. She knows everything about healthiness. So I give her many question about it. She did not mind to answer all.

At 5 am in the morning, we arrived in Toba Lake. The committee have prepared a bungalow for us and we can take a rest in there for a while. Just for do morning prayer and had our breakfast. You know, I could not stop to say "Thanks God, You give me a chance to visit as wonderful as this place. Thanks, because you have created this place". I feel I am closer with God at that time.

We could not wait to take many photos in Toba lake side. More than 200 photos were saved in our camera. In additional, we also visited Pulau Samosir. We need 30 minutes to go there with a boat. Toba Lake is very beautiful. There is no garbage on the water. It is very clean. We can see many fish from the boat. I hope I can go there again one day.
It is my story when I when to North Sumatra. November 2010 ago. It can be said, that it was one of my greatest travel. You know why? First, it was my long journey after five years ago. Second, the purposes of this trip is Journalistic. It was second trip to follow a training college student journalism. It was cool for me. I can join with many journalist from almost University in Indonesia.

It was not difficult for me to know each other. I just needed a night to know their name. I asked them to tell me about their organization, how they launched their magazines, and what hard parts that they found. From all of their explanation, we can know that problem we have are same with theirs. We also discussed about how to solve that problem. You know their magazines is more older than ours. It is okay for us to learn more with their.

It is not only magazines. We also talked about culture, and language. We learned about different language and song. Is it interesting?
I even knew two of their song well. I asked them to give me a note, and I read it around three hours and then I and them would sing together. I conclude this journal writing that "New Family has been born through this event".
I love this travel!
Twentynoid.

Yang sudah pernah dengar istilah ini, silahkan tunjuk tangan? Setelah itu seluruh dunia akan tahu kalau kamu adalah seorang BIG LIAR. Istilah ini lahir dari kamus ku sendiri pada tanggal 4 Januari lalu. Temanku Cholidah adalah inspiratornya. Ulang tahun nya yang ke 20 tahun hari itu, memukul kami semua. Tepatnya Aku, Siti Sarah, Dia Rizky Amalia, Jelita, Fitri Wahyuni dan Irna Christina korbannya.

Kami lahir pada tahun yang sama 20 Tahun yang lalu. 1991. Saat salah satu diantara kami telah menginjak kepala dua, otomatis dengan segera tanpa bisa direm, satu- persatu dari kami akan menyusul. Ini bahkan membuat kami deg-deg an dua kali lipat dibandingkan dengan Ujian Intro to Linguistic Desember lalu.

Kesannya seperti tidak menyukai keputusan Tuhan. Atau malah tidak bersyukur masih diberi kesempatan. Namun bukan itu alasannya. Umur 20 akan memaksa kami menjadi dewasa, memikirkan banyak hal, bahkan waktu untuk bersenang-senang rasanya akan sedikit berkurang. Yang jelas akan merasa semakin tua. Dan menjadi Tua itu sama sekali tidak enak.

Belum lagi urusan masa depan, kelanjutan pendidikan, Start to family, investasi, beramal, membahagiakn seluruh anggota keluarga, kami pikir itu adalah isi kepala wajib untuk seseorang yang menginjak umur kepala dua. Tak mau segalanya tak berjalan lancar. Dan kami kira itu bukan hal yang mudah. Tapi tenang kawan, segalanya akan berjalan lancar selancar kita telah mengarungi kepala satu dengan cukup sukses. Bukankah kita calon-calon pemegang saham terbesar untuk perusahaan terkenal? Kita akan membiarkan orang tua kita duduk paling depan dan tersenyum bangga untuk kita. Kalau begitu relakan saja itu terjadi lebih cepat. We gonna be closer with our dreams, Is it right?

Senin, 03 Januari 2011

"How To Be a Good Friend"

It is the thing that I always want to learn. To be a good friend for everyone. You know, if we have a lot of friend, our life will be more full color.

1. Always be aware of your friend's feelings and ask what's going on every day. Don't overdo it because you will seem weird.
2. Do things with her if it seems like she doesn't have anything to do.
3. Invite her to social gatherings so she can meet new people.
4. Pray for your friend (if you're religious).
5. Have fun! You don't always have to be so serious! Friends like fun.
6. Be yourself.
7. Compliment her generously! That makes her feel good about herself, not to mention happy with you.
8. Always acknowledge compliments given to you. If you just say, "Ya, I know," then your friend might get hurt or angry with you.
9. Never be mean to your friends or play with other people while ignoring your other friends.
10. Comfort her if she cries and try to help her with the problem.
11. Don't talk behind your friend's back!
12. Always be nice and kind to your friends.
13. Always respect them and be aware of there feelings even when you are feeling down.

That is all that you can do with your friend, if you want to be a good friend. Because being a good friend is better thing. Trust me!
"How do I celebrate my New Year"

That night, December 31, 2010, after the Magrib prayer with Ika, my sister, we decided to read Surah Yasin together. You know we are a Muslim people who need our dreams depend not only on our efforts, but also to God. We consider that everything, including the efforts made, there would be useless at all if we are godless.

Just imagine, all the efforts of dream of being built, is something to do with a health. And once again that health was God who gave it and we are keeping.

We think, read Yasin and express our prayers afterwards is a good start to welcome the new year. One year old, we must think over and over again to make the situation much better than the previous year. Is not that right?

You know what I'm afraid that after God?
That is my future self. Fear not to become a successful person in future. Fear is not a child can be proud of by my parent. Fear can not be happy in my old age. Because the suffering in old age will cause our death ended badly.

My dream is the dream of many people owned. So the there is a lot of prayer in this world. Who would ask God to persevere, I think it first will receive the proposal. Let see.
I want to see my mother and father will be sitting in a rocking chair while they see me succeed to make them smile proudly.

When I made this journal, I think God is with me and slowly I close with my dreams.
"it's about is there any real friend in this world"

several times we have different idea, God.
I feel I have too understand. But never felt that she did the same thing to me.
We talked about a lot of things about anything. about the world, parents, friends in other communities, about our dreams.
I guess we have to unite our hearts together for it.

But why still, I sometimes feel annoyed over her attitude to me. she is very sensitive to anything. But she is not sensitive to what she did to his own.

I admit that there will be no one is perfect in this world. but what is more annoying, except if your friend suddenly surly to you. and it is done repeatedly. she really can not hide it to me. I'm even more sensitive than on herself for this business.

But from my heart of hearts, I would not underestimate her presence in my life. You imagine it, she can give far greater enthusiasm than I have. she who taught me to build a dream. taught me to dampen resentment even though she can not do it well. She was the first to be told anything about something that happened in my life.
I'm not going to tell a long joke, but being with her. she was the first to know if I'm in love.
Remembering kindness is my way to eliminating this temporary annoyance. anyway I'm accustom myself to understand others. I'm not going to live alone in the future. considering I was the candidate for people who are successful, may understand the person is a course that should I go through. And I realize the question was not "where is my true friend? but "can I say as a true friend? "

Sabtu, 01 Januari 2011

Volley, I am coming back

Today was hard day for me. You know why?
I am return to play volley ball. My coach asked me to follow a tournament. I have rejected to do. But she said that our team need me. I am not sure it is true. Because I really know my capability in playing. I am not really good actually. it became worse since I never practice for five months. Clearly, that I can not jump as high as usual. My body is heavier.

I was right, you know when I entered the volley ball field, all the eye's people on me. They hope I could play as good as they though. But I often did mistakes. Even my service did not do well. Oh God, Please help me, open my coach's heart to change me with another. My pray is answered. My coach asked me to out from the field and my friend Ella take my place.

I do not know what I have to do?
My mother did not agree if I follow to be a volley ball player. The reason is simple. She does not like if I wear the costume. I know you know what I mean. The costume of volleyball player is really mini. And our religion forbid to do it.
I am confused, in one side, I really want to be. But on the other hand, I know that if I do something that my parents not like, All will not be good.

Tonight, I have to do a night prayer, istighoroh, I will asked God's helping to give me direction what is better?
Leave my dream, or make my mother disappointed with me but one day I will prove to her that I can to be success with my own way.
I do not know yet.