Rabu, 26 September 2012

Bagaimana menceritakannya ya. Begitu banyak yang harus diceritakan perihal penampilan drama kelas kami yang baru saja jadi sejarah baik. Semua orang juga tau sekarang, siapa yang penampilannya dicintai.

Dosen tercinta sempat ragu ketika kelasku meminta diadakan pertunjukan drama, lalu kelas kelas teori dialihfungsikan menjadi waktu latihan. Lalu hampir satu semester kami  mengadakan latihan 3 kali seminggu.  Hari itu adalah senin, kamis dan sabtu. Pada akhirnya 21 Desember telah jadi hari penting itu. Dan rasanya kami ingin punya tanggal 21 Desember itu 2 kali tahun ini.
Baiklah, catatan ini ditulis untukku sendiri. Untuk kuingat bahwa aku telah jadi bagian dari drama fenomenal yang pernah ada di Jurusan Bahasa Inggris*penilaiansubjektif*. 

Maaf, ini kekuranganku. Aku suka lupa tanggal. Tapi yang jelas pada Senin dan Sabtu dalam bulan pertama kuliah atau lebih tepatnya ketika maam Armi setuju kami adakan pertunjukan drama, kami mulai membuat persiapan. Persiapan yang kumaksud adalah membentuk struktur kepemimpinan dalam drama. Rizki bersedia menjadi Pimpinan produksi. Fatul arif meyakinkan kami dia bisa menjadi sutradara drama apapun itu dan Choli telah dipercaya membuat Scrip drama.

Waktu itu aku ingat bahwa Irna menawarkan kita sebuah drama berjudul Casablanca. Tapi entah bagaimana caranya Hercules terpilih menjadi naskah yang akan kami usung bersama sama. Hercules cerita yang diputar berkali kali di TV. Semua orang hampir tau bagaimana cerita ini dimulai dan berakhir. Awalnya beberapa dari kita pasti berpikir ini tidak akan benar benar menarik. Hercules, walau bagaimanapun itu cerita lama. Maam Armi sekalipun tak tahu penulis cerita Hercules. Aku baru tahu ini kemarin. Yang jelas ini cerita terkenal dari Yunani.

Menonton film Hercules sama sama dirumah Amina. Aku tak ikut dihari pertama. Alasanku puasa. Aku ingat aku minta izin pada pimpro. Dan diizinkan. Mereka, selain aku bersama sama ke rumah Amina. Lalu kudengar disana mati lampu dan sebagian teman pulang kehujanan. Sedih ya.

Hari Sabtu diadakan nonton bersama lagi. Pimpro minta pastikan bahwa semua harus datang. Karena kita akan menentukan pemain drama ini. Lalu aku dan teman lain menunjukan kepeduliaan kami tentang drama ini. Kelas B memang benar benar kompak. Apapun itu. Termasuk soal ngaret. Kami kompak ngaret. Beberapa tetap ontime. Dan aku tahu menjadi ontime diantara teman teman yang ngaret rasanya seperti neraka. Kalian harus menunggu. Membunuh waktu dengan bergosip atau mengirim SMS kepada KARETERS *panggilan untuk yang ngaret* agar cepat cepat datang. Yang jelas hari itu kami nonton.

Memilih karakter itu tak mudah sama sekali. Ada yang ditawarkan tapi tak ingin mengambilnya. Sebuah kesepakatan lalu dibuat.  Jika anggota kelas memberikan suara lebih dari 70 % untuk orang orang yang ditunjuk, maka mereka kehilangan hak untuk menolak. Benar saja itu bekerja. Bara Sapta Anugrah dianggap paling cocok untuk jadi Hercules. Megara yang centil akan dimainkan oleh Nurkamalia. Oh my God, aku tak ingin menyebut pemainnya satu satu karena akan panjang sekali. 

Well, latihan dimulai. Script didownload lalu dikopi dan dibagikan. Sampai sejauh ini, aku akan jadi narator. Aku suka pekerjaan ini. Aha, tapi awal latihan tak perlu ada narrator. Setiap orang akan berfokus pada pemain inti. Yuhu. 

Bara susah sekali menghapal script. Jauh dibandingkan si Meg yang cepat sekali menguasai naskah. Bahkan dia hapal dialog orang lain. Tapi itu biasa. Eh tidak juga. Sutradara marah marah karena hapal naskah adalah syarat untuk mendapatkan ekspresinya. Bahkan sampai seluruh pemeran telah hampir hapal dengan naskahnya, Bara seperti belum mencintai karakter hercules sepenuhnya.

Si fates makin hari makin menyeramkan. Suci Utami, Pucha dan Jeje terlihat senang sekali mendapatkan peran ini. Muka mereka akan berubah jadi horor ketika latihan. Asal tau saja, suci punya cara ketawa yang percis dengan nenek sihir.  Sampai ketika kami baru mulai latihan di gedung kosong asrama UNJA, aku berpikir hantu asli akan terpancing keluar karena mengira temannya datang. Tapi sesuatu banget ya, mungkin hantu jadi pada kabur karena mengira yang senior telah datang. 

Makin hari, latihan dramanya seperti tidak menunjukan kemajuan apapun selain penghapalan naskah. Beberapa ekspresi masih perlu banyak latihan. Penari penari yang dipaksa lebih tepatnya dieksploitasi jadi centil juga masih belum menunjukkan tanda tanda mereka benar benar ingin mempermanis drama ini.
Beberapa kali, pimpro kami, rizky bercerita soal persiapan anak A.  Anak kelas A lebih sering dianggap saingan daripada teman satu angkatan. Soal kostum lah, soal kain hitam lah, soal penari mereka yang cantik lah, soal..aku lupa apalagi. Yang jelas aku punya pikiran yang sama dengan teman teman lain bahwa siapapun didunia ini tidak suka dibanding bandingkan.

Suatu kali aku pernah berniat untuk mengatakan pada rizky “stop compare us or you just become producer of their drama”. Tapi itu tidak akan terjadi. Mengingat aku akan satu kelas dengannya beberapa tahun lagi. Maka semua sudah maklum jika pada rapat mengenai drama Rizky tak akan lepas dari obsesinya pada anak A.

Pernah suatu kali latihan drama dilengkapi dengan sound efect yang baru saja ditemukan. Dan ajaib, aku kira drama ini bagus sekali. Tapi bukan hanya soal sound. Pemain telah memiliki sense of belonging yang besar terhadap pertunjukan ini. Setiap pemain menunjukan kemajuan yang oke sekali.
Bara dan Meg seperti sudah saling mencintai. Phil si Qisty dari awal juga sudah OK. Pain dan Panic selalu jadi bahan ketawa. Fates makin seram. Aku yakin 3 bidadari cantik juga akan menghiasi drama ini. SI ibu suri makin bijak saja bersama Zeus. Si vega senyumnya makin merekah. Empitron dan accimene makin tuek. Hehehe. But mereka GREAT.

Penari, aku tidak pernah menganggap remeh mereka. Mereka yang jadi penari sebagian terpaksa. Tapi demi drama ini mereka rela meruntuhkan harga diri mereka, *hahaha* lebay. Sarah sama andwi seperti sangat tersiksa menjadi penari. Sarah diminta senyum oleh kami semua setiap latihan. Bayangkan. Tiap latihan.
Qisty makin getol sama aksinya. Anak ini tiap latihan mesti ada yang diimprove. Dialog kek, gerakan kek. Pokoknya kemajuan sangat significant. Kecuali hubungannya dengan kecengan. Tapi ada sih kemajuannya. Dan ini pasti bikin Qisty semangat latihan. *maaf Qisty*

Hades, weh jangan ditanya. Ini mukanya drama sekali. Yeye cocok setengah mati jadi Hades. Bahkan lebih serem dari karakter Hades yang asli. Mungkin disney akan bikin hercules dua dan yeye bisa ikutan casting. Hahaha

Sehari sebelum tampil, beberapa dari kami menginap di rumah Amina. Rumahnya akan jadi jadi basecamp kelas B. Sabtu ini akan diresmikan dikampung rajo, tempat selametan drama Hercules akan dilaksanakan. Amina harus setuju. Karena suara nya lebih dari 70 %! (with love: SYZ)


0 komentar :

Posting Komentar