Sabtu, 21 Januari 2012

Punya Peliharaan dirumah mungkin udah biasa. Punya koleksi kucing kampung, kucing himalaya sampai kucing persia juga udah g buat temen temen sekelas kamu heboh banget ingin kerumah. Hobi memelihara kucing sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno. Waktu itu kucing yang nama latinnya Felis silvestris-catus” digunakan sebagai penjaga hasil panen rakyat. Punya anjing peka yang siap jagain rumah juga g perlu di ceritain ke temen temen kampus kalian. Walaupun kenyataannya hewan satu ini terbukti cerdas, dan beberapa kali Hollywood repot repot bikin film soal mereka.

Tapi ada g sih yang punya peliharaan dan memperlakukan mereka sebagai teman chitchat bahkan tempat curhat yang handal? Ada g sih diantara kamu yang nganggap kucingnya bisa dengerin kamu curhat berjam jam dan seakan akan menemukan solusi setelah itu? Artikel ini akan cerita sedikit tentang temen temen yang punya hobi unik seperti ini. Ngobrol sama hewan peliharaan. Khususnya dua hewan favorit yang sering ada dirumah rumah. Anjing sama Kucing.  

Alvina Qisthi: Panini, Kucing 2 Juta Yang Rendah Hati.
Sore itu Qisthi sedang memberi makan 3 kucingnya di teras rumah. Tebak, makanan mereka sama persis dengan yang akan dimakan Qisthi dan keluarga malam nanti. Ayam Goreng. Nama kucingnya Panini. Panini adalah jenis kucing Himalaya. Warnanya dominan putih dan sedikit bercak bercak hitam disekitar muka dan kaki. Panini punya bulu lembut tebal dan bersih. Jika sedang malas malasan dilantai dia sedikit mirip keset kaki. Selain panini, Qisthi punya Princess dan Kuro. Mereka berdua anak Panini dengan kucing kampung milik tetangga.  Qisthi sempat depresi waktu tahu kucing berharga 2 juta ini hamil dari kucing kampung. Tapi ternyata walau warna Princess dan Kuro hitam seperti kucing kampung, bulunya lumayan tebal. “Ayo Princess, jangan habisin ayamnya, kasihan Kuro”. “Kuro, ini, cepetan, nanti dihabisin Princess”. Begitu kira kira Qisthi berdialog dengan anak anak Panini selagi memberi makan.  Anehnya, Princess dan Kuro seakan mengerti perintah pemiliknya. Qisthi adalah satu dari teman kita yang percaya bahwa Kucing bisa mengerti bahasa manusia. Qisthi suka curhat ke Panini soal kampus, masalah di rumah atau masalah sama temen temen kampus. “Kalau aku lagi curhat sama Panini, biasanya Panini aku dekep, aku pangku terus dielus elus. Waktu dia udah nyaman, baru deh mulai cerita. Cerita apa aja juga boleh. Tapi inget harus sambil ngelus ngelus”. Semenjak dibeli di Pet Shop dua tahun lalu, Qisthi dan Panini berteman baik. Walau Panini tidak akan berkomentar apa apa, apalagi memberi solusi, Qisthi udah seneng bisa cerita. Kata Qisthi “Cerita ke binatang peliharaan itu seru. Pertama, kita g perlu denger opini mereka soal masalah kita. Kedua, menatap dan mengelus bulu mereka saja sudah sedikit membuat relaks”. Terkadang kalo kita punya masalah, kita memang hanya perlu didengarkan ketika cerita, bukan dinasehati. Kucing bisa jadi pilihan yang tepat.

Maria: Annoying Ruben VS Lovely Ruben.
Kalo Qisthi punya  Panini. Maria Prilia Munthe atau yang akrab dipanggil Maria punya Ruben. Seekor anjing Canis lupus familiaris yang setia menungguinya pulang kuliah didepan rumah. 3 tahun lalu, pamannya mengantar seekor Puppy *anak anjing* kerumah mereka. Puppy itu kemudian diberi nama Ruben, itu karena Maria sedang membenci seorang pembawa acara televisi dengan nama yang sama. Tapi untung saja, Ruben yang ini tidak menjadi sasaran kekesalan Maria. Ruben jenis anjing biasa. Maria sama seperti Qisthi juga seka sekali curhat colongan sama Ruben. “Kadang sambil kasih makan Ruben, aku bilang, Ruben kamu tau g si anu si itu...., pokoknya aku cerita deh masalah masalah yang aku enggan ceritakan pada orang lain”. Waktu ditanya reaksi Ruben bagaimana ketika Maria sedang curhat, Maria senyum  “Ruben baik, dia bakal duduk disebelah aku, dan seperti lagi ngedengerin aku ngomong. Berasa Plong. Walau g dapet advice apa apa, tapi minimal aku udah cerita”. Intinya, kita g usah was was rahasia kita akan dibongkar kalo curhat sama hewan peliharaan.

Reni Nurul Arianingsih: Keluarga yang hobi memelihara Kucing.
Jenis peliharaan Reni juga kucing. Kucing rumah biasa. Reni punya 3. Nama kucing kucing itu adalah Acil karena badannya paling kecil, Bebi karena dia perempuan dan Ningnong karena jidatnya sedikit mirip Fitri Tropika alias jenong. Semua keluarga Reni punya peliharaan kucing dirumahnya. “Mama dan keluarga yang lain semua punya kucing, jadi mungkin suka sama kucing adalah penyakit keturunan”. Reni terbahak bahak. Dia juga punya pengalaman curhat sama hewan peliharaan. “Momennya waktu kasih mereka makan. Atau waktu tiduran sambil nonton TV”. Reni biasa cerita soal apa saja. Soal kuliah, soal temen, dan soal hatinya ke kucing kucing lucu itu. Menurut Reni waktu kita curhat sama kucing, ngelihat mereka aja udah lucu dan jadi hilang sedihnya. “kadang kalo aku pulang kuliah, mereka ngejar, terus aku gendong sekalian cerita deh”. Curhat sama kucing lebih enak daripada curhat sama manusia. Curhat sama manusia, kalo kita sedih kadang muka mereka jadi ikut sedih nah kita bakal tambah menderita. Kalo sama kucing, muka datar mereka aja udah ngegemesin.


Kenyataannya, orang yang memutuskan punya peliharaaan juga kadang kadang memutuskan mencurahkan perasaan mereka ke hewan peliharaan itu. Jika dipikir pikir lagi, ini sedikit lucu. Apa hewan mengerti bahasa manusia. Beberapa linguist melakukan percobaan tentang ini. Tapi hasilnya, jikalaupun hewan terkesan mengerti apa yang kita katakan itu karena sebuah pembiasaan bunyi pada mereka. Seperti ketika memberi makan kucing kita biasakan mereka dengan bunyi ciss..manisss...mereka akan menganggap itu tanda untuk datangnya makanan mereka. Tapi bagaimana dengan CURHAT. Kenapa kita terkadang yakin bahwa mereka sedang mendengarkan kita?

Dalam sebuah buku berjudul Kucing dan Penyembuhan Penyakit yang ditulis oleh Dr. Widjaya Kusuma, Kucing bisa membuat pemeliharanya tenang dan menghilangkan kesepian. Menurut guru besar di University of Pensylvania  James Serpell, Ph.D, mendapatkan relaksasi adalah alasan banyak orang ingin memelihara kucing. Ini sedikit aneh. Cara kerja nya dijelaskan oleh Jefrey Bryan D.V.M., seorang dokter hewan yang tinggal di San Fransisko, mungkin kalian pernah memangku kucing kalian kemudian merasakan dan mendengarkan dengkurannya. Dengkuran ini sama seperti simponi yang repetitif. Tidak hanya bisa anda dengar juga bisa anda rasakan. Tak heran ketika kalian memilih curhat pada kucing peliharaan, kalian akan merasakan ketenangan sambil mendengar dan merasakan dengkuran mereka. 

Untungnya  curhat kehewan peliharaan juga banyak. 1. Kita g perlu was was rahasia kita dibongkar sama mereka. Karena itu g akan pernah terjadi. 2. Kalian g bakal denger kata kata “salah kamu juga sih, terus aku mesti kasih saran apa, ya udah lah jangan sedih lagi”. Percaya sama saya, kata kata ini bahkan membuat kita menjadi semakin gila. 3. Menyentuh benda lain yang lembut seperti bulu kucing itu bisa menenangkan kita. Efeknya, bisa berpikir lebih jernih dan ketemu solusi deh. 4. Kalo curhat sama temen, paling gak dia butuh cemilan waktu dengerin kegalauan kita dan kalian jadi berhutang budi. Besok besok kalo mereka butuh curhat, kalian akan dipaksa mendengarkan mereka. Tau g kasihan apa menambah beban pikiran temen kita. 

Manusia kan punya masalahnya maisng masing. Kalo sama hewan peliharaan? Kagak kan? Nah, konsultasi sama hewan peliharaan itu free. Gratis. Tunggu apa lagi, cepet cepet deh punya hewan peliharaan kalo mau curhat aman dan gratis.
Jamek juga ada tips agar binatang peliharaan tetep jadi psikiater atau teman curhat andalan kalian.
1.       Jangan lupa kasih mereka makan. Jangan cuma karena keasyikan curhat, kamu lupa bahwa mereka juga bisa lapar. Kalo curhat sama manusia saja, yang dengerin harusnya kalian kasih cemilan, apalagi sikucing sama si anjing.

2.       Perawatan itu perlu. Kalian bisa lakukan ini dirumah. Tak perlu menghabiskan uang ke salon kucing atau salon anjing. Karena biayanya mahal. Perawatannya hanya perlu memandikan dan menggunting kuku mereka. Shampo khusus untuk anjing dan kucing sudah banyak tersedia di pet shop atau di supermarket tertentu. Ingat lo waktu curhat kalian biasanya nempelin tubuh mereka kekalian.
3.       Hewan peliharaan juga g jauh jauh dari yang namanya penyakit. Selain kebersihan, memberi makanan yang tepat juga penting. Untuk menghindari toxoplasma pada kucing misalnya, kalian harus menghindari pemberian daging mentah pada mereka.
Ol  oleskan minyak telon pada bulu mereka. Minyak telon pencegah kutu yang alami untuk hewan peliharaan anda. Anda pasti tidak menyukai kucing atau anjing yang berkutu kan?
5.      Bersihkan kandang mereka sekali seminggu. Mencucinya dengan desinfektan akan lebih baik. Ini termasuk pencegahan penyakit untuk mereka.
Nah, demikian tips agar curhat colongan kalian sama binatang peliharaan jadi lebih seru. Sekali lagi ini hobi lucu tapi benar benar terjadi. Hewan peliharaan=curhat gratisan, Why not? 





4.   

1 komentar :