Ini sedikit MEMILUKAN. Tapi jujur ini masuk daftar pikiranku
saat ini. Gara gara memikirkan ini, aku jadi kurang konsentrasi mengerjakan
tugas kuliah. *yang ini memang sedikit lebay*. Tapi tenang saja, aku memilah
apapun yang bisa jadi daftar pikiranku. Dan jika sesuatu itu telah terlanjur
masuk aku harus benar benar menyelesaikannya. Masalah ini cukup serius.
Aku lupa, berapa kali aku telah memberi jempol kepada
status, photo, atau jenis postingan apapun di social account bernama facebook.
Aku memilikinya sudah sejak 4 atau 5 tahun yang lalu. Pertama kali waktu aku
masih SMA. Lalu ketika tamat, seketika aku buka account baru dan yang lama di
deactivated. Gud bye facebook lama. Tapi aku tidak pernah terpikir untuk
membuat nama facebook sedahsyat ini “Silvina yuza jilid 2”. Ini mirip nama sistem
pemerintahan SBY yang morat marit itu. Cukup sampai disini.
Ini masalah tanda like. Andai aku bisa bicara langsung
dengan Zuckerberg itu, aku akan minta dia menghapus program Like untuk posting
yang kita kirim. Karena sekarang tiba tiba saja, ini menjadi penanda betapa
tidak masuk akalnya teman teman saya.
Kalian tahu, aku pernah bikin status kalau temanku sedang
sakit parah, kakekku meninggal dan beberapa jempol muncul dibawah postingan
itu. Tau apa yang aku lakukan, aku menghapus status sedih yang disukai orang
itu. Like ini untuk kategori apa juga aku sebenarnya tidak tahu. Tapi aku akan
memutuskan untuk Like status seseorang jika dia sedang bahagia dan aku merasakan
kebahagiaan yang sama. Atau sebuah kata kata yang menguatkan, dan aku berpikir
itu juga sedang tepat untukku. Atau photo teman teman yang aku suka sudut
pengambilannya. Atau note teman teman yang aku dapatkan sesuatu dari
membacanya. Lalu, aku pernah menyukai semua kiriman ucapan Ulang tahun di wall
dari teman teman. Kupikir itu wajar saja.
Tapi kalian pernah tidak sih, update status, lalu disaat
yang sama temen kalian juga update status, lalu teman kalian itu tanpa pikir
panjang menyukai status anda, dan dibawahnya ditulis komentar “Like balik eaaa”
atau “cek status gue” atau “salam kompak selalu, kunjungi profil saya”. Ini
kegilaan macam apa. Aku pernah. Lalu ingin sekali aku jawab, di unlike aja
lagi. Tapi g jadi. Takut dia tersinggung. Tau apa, aku menghapus komentar itu
sekaligus menghapus update an status ku yang membuat orang lain berpikir
meminta aku nglike back status dia. CRAZY and WEIRD.
Tapi jujur aja, aku lumayan bete melihat status sederhana
yang isinya bukan apa apa punya jempol 45 kali. Oh My God. Dan kalian tahu apa
rahasianya, ngetop lah, atau jika tidak, like status orang orang siapapun itu
tanpa pandang bulu, atau ikutin grup yang judulnya “Jempolers Indonesia”. Ini
hal kecil, tapi sebenarnya lama lama bisa jadi berpengaruh sama mental kita.
Bayangin deh walau cuma menyukai status sebenarnya
tetap harus ada alasan mengapa kalian suka itu. Nilai social jadi sedikit
dipertanyakan, kalau ada yang lagi sedih, atau ada yang lagi marah, atau ada
yang baru diputusin terus kalian sukai statusnya. Jangan jadi facebooker yang
kejam.
Bukan berarti, kalian g boleh minta jempol keteman teman
kalian. Tapi di chat aja kali ya, atau d isms aja mereka. Jangan di kolom
komentar status sedih orang lain. Karena itu bakal bikin si statuser tambah
sedih. Lalu pikirin lagi deh, apa yang membuat kalian harus suka sama sebuah
postingan. Selama ada alasan ya g apa apa. Jangan bilang alasannya suka sama
orang yang bikin status, karena itu alasan g bisa dibantah. Hahaha.
Ingat jangan bego dan jangan kejam!!
0 komentar :
Posting Komentar