Bagaimana menceritakannya ya. Begitu banyak
yang harus diceritakan perihal penampilan drama kelas kami yang baru saja jadi
sejarah baik. Semua orang juga tau sekarang, siapa yang penampilannya dicintai.
Dosen tercinta sempat ragu ketika kelasku
meminta diadakan pertunjukan drama, lalu kelas kelas teori dialihfungsikan
menjadi waktu latihan. Lalu hampir satu semester kami mengadakan latihan 3 kali seminggu.
Hari itu adalah senin, kamis dan sabtu. Pada akhirnya 21 Desember telah
jadi hari penting itu. Dan rasanya kami ingin punya tanggal 21 Desember itu 2
kali tahun ini.
Baiklah, catatan ini ditulis untukku sendiri.
Untuk kuingat bahwa aku telah jadi bagian dari drama fenomenal yang pernah ada
di Jurusan Bahasa Inggris*penilaiansubjektif*.
Maaf, ini kekuranganku. Aku suka lupa tanggal.
Tapi yang jelas pada Senin dan Sabtu dalam bulan pertama kuliah atau lebih
tepatnya ketika maam Armi setuju kami adakan pertunjukan drama, kami mulai
membuat persiapan. Persiapan yang kumaksud adalah membentuk struktur
kepemimpinan dalam drama. Rizki bersedia menjadi Pimpinan produksi. Fatul arif
meyakinkan kami dia bisa menjadi sutradara drama apapun itu dan Choli telah
dipercaya membuat Scrip drama.
Waktu itu aku ingat bahwa Irna menawarkan kita
sebuah drama berjudul Casablanca. Tapi entah bagaimana caranya Hercules
terpilih menjadi naskah yang akan kami usung bersama sama. Hercules cerita yang
diputar berkali kali di TV. Semua orang hampir tau bagaimana cerita ini dimulai
dan berakhir. Awalnya beberapa dari kita pasti berpikir ini tidak akan benar
benar menarik. Hercules, walau bagaimanapun itu cerita lama. Maam Armi
sekalipun tak tahu penulis cerita Hercules. Aku baru tahu ini kemarin. Yang
jelas ini cerita terkenal dari Yunani.
Menonton film Hercules sama sama dirumah
Amina. Aku tak ikut dihari pertama. Alasanku puasa. Aku ingat aku minta izin
pada pimpro. Dan diizinkan. Mereka, selain aku bersama sama ke rumah Amina.
Lalu kudengar disana mati lampu dan sebagian teman pulang kehujanan. Sedih ya.
Hari Sabtu diadakan nonton bersama lagi.
Pimpro minta pastikan bahwa semua harus datang. Karena kita akan menentukan
pemain drama ini. Lalu aku dan teman lain menunjukan kepeduliaan kami tentang
drama ini. Kelas B memang benar benar kompak. Apapun itu. Termasuk soal ngaret.
Kami kompak ngaret. Beberapa tetap ontime. Dan aku tahu menjadi ontime diantara
teman teman yang ngaret rasanya seperti neraka. Kalian harus menunggu. Membunuh
waktu dengan bergosip atau mengirim SMS kepada KARETERS *panggilan untuk yang
ngaret* agar cepat cepat datang. Yang jelas hari itu kami nonton.
Memilih karakter itu tak mudah sama sekali.
Ada yang ditawarkan tapi tak ingin mengambilnya. Sebuah kesepakatan lalu
dibuat. Jika anggota kelas memberikan
suara lebih dari 70 % untuk orang orang yang ditunjuk, maka mereka kehilangan
hak untuk menolak. Benar saja itu bekerja. Bara Sapta Anugrah dianggap paling
cocok untuk jadi Hercules. Megara yang centil akan dimainkan oleh Nurkamalia.
Oh my God, aku tak ingin menyebut pemainnya satu satu karena akan panjang
sekali.
Well, latihan dimulai. Script didownload lalu
dikopi dan dibagikan. Sampai sejauh ini, aku akan jadi narator. Aku suka
pekerjaan ini. Aha, tapi awal latihan tak perlu ada narrator. Setiap orang akan
berfokus pada pemain inti. Yuhu.
Bara susah sekali menghapal script. Jauh
dibandingkan si Meg yang cepat sekali menguasai naskah. Bahkan dia hapal dialog
orang lain. Tapi itu biasa. Eh tidak juga. Sutradara marah marah karena hapal
naskah adalah syarat untuk mendapatkan ekspresinya. Bahkan sampai seluruh
pemeran telah hampir hapal dengan naskahnya, Bara seperti belum mencintai karakter hercules
sepenuhnya.
Si fates makin hari makin menyeramkan. Suci
Utami, Pucha dan Jeje terlihat senang sekali mendapatkan peran ini. Muka mereka
akan berubah jadi horor ketika latihan. Asal tau saja, suci punya cara ketawa
yang percis dengan nenek sihir. Sampai
ketika kami baru mulai latihan di gedung kosong asrama UNJA, aku berpikir hantu
asli akan terpancing keluar karena mengira temannya datang. Tapi sesuatu banget
ya, mungkin hantu jadi pada kabur karena mengira yang senior telah datang.
Makin hari, latihan dramanya seperti tidak
menunjukan kemajuan apapun selain penghapalan naskah. Beberapa ekspresi masih
perlu banyak latihan. Penari penari yang dipaksa lebih tepatnya dieksploitasi
jadi centil juga masih belum menunjukkan tanda tanda mereka benar benar ingin
mempermanis drama ini.
Beberapa kali, pimpro kami, rizky bercerita
soal persiapan anak A. Anak kelas A
lebih sering dianggap saingan daripada teman satu angkatan. Soal kostum lah,
soal kain hitam lah, soal penari mereka yang cantik lah, soal..aku lupa
apalagi. Yang jelas aku punya pikiran yang sama dengan teman teman lain bahwa
siapapun didunia ini tidak suka dibanding bandingkan.
Suatu kali aku pernah berniat untuk mengatakan
pada rizky “stop compare us or you
just become producer of their drama”. Tapi itu tidak akan
terjadi. Mengingat aku akan satu kelas dengannya beberapa tahun lagi. Maka
semua sudah maklum jika pada rapat mengenai drama Rizky tak akan lepas dari
obsesinya pada anak A.
Pernah suatu kali latihan drama dilengkapi
dengan sound efect yang baru saja ditemukan. Dan ajaib, aku kira drama ini
bagus sekali. Tapi bukan hanya soal sound. Pemain telah memiliki sense of
belonging yang besar terhadap pertunjukan ini. Setiap pemain menunjukan
kemajuan yang oke sekali.
Bara dan Meg seperti sudah saling mencintai.
Phil si Qisty dari awal juga sudah OK. Pain dan Panic selalu jadi bahan ketawa.
Fates makin seram. Aku yakin 3 bidadari cantik juga akan menghiasi drama ini.
SI ibu suri makin bijak saja bersama Zeus. Si vega senyumnya makin merekah.
Empitron dan accimene makin tuek. Hehehe. But mereka GREAT.
Penari, aku tidak pernah menganggap remeh
mereka. Mereka yang jadi penari sebagian terpaksa. Tapi demi drama ini mereka
rela meruntuhkan harga diri mereka, *hahaha* lebay. Sarah sama andwi seperti
sangat tersiksa menjadi penari. Sarah diminta senyum oleh kami semua setiap
latihan. Bayangkan. Tiap latihan.
Qisty makin getol sama aksinya. Anak ini tiap
latihan mesti ada yang diimprove. Dialog kek, gerakan kek. Pokoknya kemajuan
sangat significant. Kecuali hubungannya dengan kecengan. Tapi ada sih
kemajuannya. Dan ini pasti bikin Qisty semangat latihan. *maaf Qisty*
Hades, weh jangan ditanya. Ini mukanya drama
sekali. Yeye cocok setengah mati jadi Hades. Bahkan lebih serem dari karakter
Hades yang asli. Mungkin disney akan bikin hercules dua dan yeye bisa ikutan
casting. Hahaha
Sehari sebelum tampil, beberapa dari kami
menginap di rumah Amina.
Rumahnya akan jadi jadi basecamp kelas B. Sabtu ini akan diresmikan dikampung rajo, tempat selametan drama Hercules akan
dilaksanakan. Amina harus setuju. Karena suara nya lebih
dari 70 %! (with love: SYZ)